Dibangun Secara Swakelola, Gereja Baru Jemaat Syaloom Wasior Sudah Capai 70 Persen

WASIOR – Gedung gereja baru Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Syaloom Wasior, di Kabupaten Teluk Wondama digadang-gadang akan menjadi salah satu gereja terbesar dan termegah di Papua Barat.

Pembangunan rumah ibadah dengan ukuran 53 x 22 meter itu telah dimulai sejak awal 2020. Meski dikerjakan secara swakelola alias tanpa menggunakan jasa kontraktor namun realisasi fisiknya relatif cepat.

Panitia pembangunan mengklaim hingga memasuki minggu ketiga November 2021 atau 11 bulan semenjak dimulainya pekarjaan, capaian secara fisik telah mencapai 70 persen. Hal itu seiring dengan telah tibanya rangka baja untuk konstruksi atap dan plafon.

“Progresnya sudah 70 persen. Bangunan fisiknya sudah 65 persen tapi dengan (rangka) baja ini kan tinggal pasang. Sudah lengkap 1 set di atas (untuk atap), jadi rangka baja, spandek sama plafonnya. Jadi yang kita belanja ke depan tinggal kusen, batu bata kemudian keramik. Tinggal 3 item itu yang besar, “jelas Ketua Panitia Pembangunan Remran Sinadia di Wasior, Rabu (24/11).

Dengan progres pekerjaan yang telah mencapai 70 persen, panitia memperkirakan gedung gereja akan bisa selesai lebih cepat dari target awal yakni pada 2025.

“Target awal ini 2025 (selesai). Tapi lihat dari perkembangan pekerjaan ini saya yakin 2023 sudah kelar ini. Kita harapkan tahun depan Pemda masih membantu kita atau ada donator yang bisa membantu kita dengan dana, panitia juga berusaha mencari dana, saya kira 2023 sudah kelar,” kata Remran.

Sesuai perencanaan awal, gedung gereja baru Jemaat Syalom Wasior membutuhkan anggaran mencapai 10,9 miliar yang mana salah satu sumbernya dari dana hibah APBD Kabupaten Teluk Wondama.

Namun melihat realisasi fisik saat ini panitia berharap waktu penyelesaian menjadi lebih cepat sehingga anggaran pembangunan juga bisa ditekan.

“Anggaran yang sudah dipakai sekitar 4,8 miliar dari 5 miliar yang kita dapat (dari berbagai sumber). Kita butuh paling tidak 4 miliar lagi atau paling tinggi 9 miliar, “ucap dia.

Banyak Pihak  Ikut Membantu

Remran mengatakan, progres pekerjaan yang relatif cepat terjadi karena dukungan semua pihak. Jemaat gereja ikut terlibat langsung dalam membantu pembangunan.

Tidak hanya dari intern Jemaat Syaloom sendiri, bantuan tenaga juga datang dari warga gereja lainnya terutama pada saat ada pekerjaan besar seperti pengecoran, pengangkutan material dan pekerjaan lainnya.

Panitia juga menerima banyak donasi dalam bentuk  uang maupun material bangunan yang disumbangkan sejumlah donatur dari kalangan swasta hingga pejabat Pemkab Wondama.

“Semua memahami bahwa ini pekerjaan Tuhan jadi kita harus sama-sama, tidak terfokus bahwa kita cari uang, “sebut anggota DPRD Teluk Wondama ini.

Gedung gereja baru Jemaat Syaloom Wasior yang berukuran 53 x 22 meter dibangun dengan konstruksi 2 lantai dan dilengkapi basement berukuran 43 x 11 meter. Sehingga kapasitas tampung diperkirakan bisa mencapai 1000 orang lebih.

 

Ke depan, gereja baru itu diharapkan bisa menjadi salah satu ikon rohani Kabupaten Teluk Wondama yang selama ini telah dikenal dengan julukan Tanah Peradaban Orang Papua.

“Ini juga jadi ukuran keberhasilan dari pelayanan karena jemaat di Syaloom sudah semakin besar. Jadi ini dipersiapkan juga untuk iven besar, (jemaat) Syaloom sudah siap jadi tuan rumah.

Jadi sangat memenuhi syarat untuk kegiatan besar. Gedungnya besar, halamannya juga sangat besar. Kemudian terletak di tengah-tengah kota juga, “ucap Remran. (Nday)

 

Pos terkait