Dampak Inflasi, Dinas Perindagkop Siapkan 800 Juta untuk Bantuan Modal Usaha OAP Wondama

WASIOR – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama pada 2023 ini akan kembali menyalurkan bantuan modal usaha bagi pelaku usaha mikro dan usaha kecil (UMK) orang asli Papua (OAP).

Bantuan modal usaha diberikan sebagai stimulus untuk mendukung usaha skala mikro dan kecil yang ditekuni OAP tetap bisa bertahan dan bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuh pulih juga tekanan inflasi.

Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Teluk Wondama Ekbertson Karubuy mengungkapkan anggaran yang dipersiapkan untuk bantuan modal usaha OAP di tahun ini sebesar 800 juta yang bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus).

“Anggaran yang disiapkan 800 juta jadi setiap penerima mendapat 2 juta untuk 400 pelaku usaha mikro dan usaha kecil. Tapi hanya berfokus pada pelaku usaha OAP karena sumber dananya dari Otsus, “kata Ekber di kantor Dinas Perindagkop dan UMKM di Rasiei, belum lama ini.

Baca Juga :   Launcing Pilkada 2020, KPU Wondama Diingatkan Jangan Latihan Lain Main Lain

Ekber menjelaskan, bantuan modal usaha bagi pelaku UMK dimulai digencarkan dalam tiga tahun terakhir semenjak adanya pandemi Covid-19.

Pasca Covid-19 mereda, mulai tahun ini, bantuan bagi pelaku UMK dimasukan sebagai bagian dari upaya menekan dampak inflasi.

“Jadi pemerintah daerah membantu supaya usaha yang dijalankan saudara-saudara OAP bisa tetap berjalan walaupun ada inflasi yang meningkat. Harapannya begitu. Tapi juga ini dalan rangka kita menurunkan kemiskinen ekstrem, “papar Ekber.

Sebagai informasi, Pemkab Teluk Wondama pada tahun 2022 mengalokasikan dana sebesar 2,7 miliar untuk penanganan dampak kenaikan harga BBM juga kenaikan inflasi.

Anggaran tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga yang terdampak. Termasuk tambahan modal usaha bagi pelaku UMK. (Nday)

Pos terkait