Bupati Haltim Paparkan Kondisi Dan Kebutuhan Pembangunan Pada Musrenbang RKPD Tingkat Provinsi Malut

HALTIM,Kabartimur.Com -Bupati Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Hi Ubaid Yakub paparkan kondisi dan kebutuhan pembangunan di hadapi pemerintah daerah pada acara pembukaan Musrenbang RKPD tingkat Provinsi Maluku Utara (18/4/2O22),kemarin lalu di ballroom Gamalama, Sahid Hotel Kota Ternate.

Dalam paparannya,Ubaid menyebutkan sesuai dengan data dirilis BPS angka kemiskinan di Haltim tercatat sebanyak 14 ribu sekian penduduk haltim masih hidup di garis kemiskinan,dari angka ini haltim menjadi salah satu wilayah yang angka kemiksinan tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Maluku Utara.

Bacaan Lainnya

“Jadi angka 14 ribu atau 15 persen dari jumlah penduduk 69. 190 jiwa,sementara jumlah penduduk berdasarkan angka dimiliki pemda haltim sebanyak 92 994 jiwa, saat ini,masih hidup di garis kemiskinan,untuk itu dilihat dari angka itu menurut Ubaid, jika disingkornakan dengan data Program Keluarga Harapan (PKH) kurang lebih 3 ribu jiwa”jelasnya.

Baca Juga :   Masyarakat Antusias Sambut Kedatangan Bupati Haltim Bersama Ketua TP-PKK Haltim dan Rombongan di UPT SP 4 Patlean

Untuk itu menurut Ubaid Yakub angka kemiskinan 14 atau 15 persen ini tidak perlu diperdebatkan lagi dan mudah mudahan kemiskinan ini bisa terjangkit daerah lain sehingga kedepan menjadi perhatian Pemprov Malut. “Bagi saya angka kemiskinan yang tergolong cukup tinggi tentunya bukan suatu aib melainkan tantangan yang harus disikapi secara bersama antara pemerintah daerah dan provinsi”katanya.

Karena jika persoalan ini hanya diatasi
sendiri tentunya butuh waktu yang cukup lama tetapi sebaliknya apabila disikapi secara bersama tentunya tidak akan membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.”Mengenai persoalan ini juga akan menjadi arah kebijakan kami di tahun 2023 mendatang”,ujarnya.

Dihadapan peserta musrenbang RKPD Provinsi Maluku Utara, Orang 01 Pemkab Haltim itu menegaskan, salah satu faktor pemicu kemiskinan disebabkan daya beli masyarakat yang masih rendah.Selain itu juga disebabkan faktor sarana prasarana khusus akses jalan yang hingga saat ini belum memadai.”untuk itu terhadap persoalan ini butuh perhatian pemrov maupun balai terkait infastuktur jalan, “ujarnya.

Baca Juga :   Peringati HPSN, Pers Haltim Bersama Bupati Lakukan Penaburan Tong Sampah

Lewat kesempatan itu pula,Bupati Haltim Ubaid Yakub juga mempaparkan aspek oyektif di kondisi geografis haltim, untuk Haltim memiliki 10 kecamatan dan 102 desa berada pada wilayah 14,202,02 KM, dengan luas daratan 6 ribu,sementara luas wilayah dan lautan 7 ribu,”apabila ikuti rilis provinsi,mungkin luas daratan kedua di provinsi maluku utara.

Sementara panjang 449,46 KM dengan
melihat tupografi dan kultur wilayah panjang jauh yang keliling haltim 946 KM dan jika posisi garis pantai ditarik garis lurus, tapi jalan yang dibangun dengan tupografi wilayah jalan yang mestinya di bangun itu 946 KM yang diambil baru 345 KM yang oleh Balai jalan, minus 601 KM yang belum di aspal.

“Dari gambaran tersebut baik pemkab Haltim dan pemprov Malut harus berpacu dari jalan tersebut, yang 215 KM yang beraspal, masih pada pada titik- titik tertentu kondisinya cukup prihatinkan,selebihnya ada 42 KM yang belum terbuka pada ruas jalan utara Jara- jara dan Bololo, yang menghadap Morotai dekat dengan Tobelo, jadi masih ada ada 601 KM yang butuh adanya singkronisasi lebih lanjut,”katanya,
(Red/Ruslan)

Pos terkait