WASIOR, Kabartimur.com – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Jakob Fonataba minta Dinas Kesehatan seluruh kabupaten di Papua Barat merencanakan program prioritas bidang kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di wilayah masing-masing.
“(Kondisi) Fiskal daerah Provinsi Papua Barat masih (kategori) lemah. Kita punya PAD cuma 11,2 persen (dari total APBD). Itu untuk membiayai program. Anggaran terbatas sehingga saya berharap program yang disusun adalah program yang strategis dan prioritas, “pesan Fonataba yang hadir mewakili Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere.
Hal itu disampaikan Fonataba saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) Provinsi Papua Barat Tahun 2024 yang di gelar di Gedung Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Wondama di Rasiei, Kamis (25/7/2024).
Fonataba juga menekankan program bidang kesehatan untuk tahun 2025 agar direncanakan dengan matang dan akurat dengan mengusung konsep bottom up yakni mengakomodir usulan dari bawah menyesuaikan dengan kondisi di wilayah masing-masing.
“Tidak mesti Kaimana sama dengan Wondama. Masing-masing merencanakan sesuai dengan kondisi spesifik wilayah masing-masing, “katanya menambahkan.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor melalui sambutan tertulis dibacakan Sekda Aser Waroi mengingatkan berbagai isu bidang kesehatan di Papua Barat yang mendesak untuk menjadi perhatian seluruh stakeholder bidang kesehatan di Papua Barat.
Yakni penyakit menular dan tidak menular, kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan stunting, akses layanan kesehata juga kesehatan lingkungan serta penguatan sistim kesehatan.
“Karena itu saya berharap Raker Kesda Papua Barat dapat merumuskan kebijakan-kebijakan strategis dan inovatif yang mampu menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Serta memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan, “pesan Mambor.
Raker Kesda Papua Barat yang dijadwalkan hingga 28 Juli dihadiri jajaran dinas kesehatan provinsi juga dari tujuh kabupaten se Provinsi Papua Barat.
Juga para direktur rumah sakit pemerintah dan swasta juga para pemangku kepentingan bidang kesehatan lainnya.
Turut hadir sebagai narasumber pejabat dari Ditjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (Nday)