Berkunjung Ke Raja Ampat, Wamafma: Pendidikan adalah Solusi Pembangunan Orang Asli Papua

WASAI- Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Dr.Filep Wamafma, SH.,M.Hum.,C.L.A, mengatakan hanya pendidikan yang mampu membangun negeri Papua. Pendidikan yang baik sejak dini, adalah kunci pembentukan karakter anak Papua yg lebih baik dan lebih siap untuk terjun ke segala sektor untuk membangun dengan sunguh-sungguh.

“Saya adalah tim penyusun Raperdasus Perumahan Rakyat dan sementara diproses DPR PB dan Biro Hukum. Kalau sudah jadi peraturannya, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan rumah layak serta pendidikan yang memadai,” Janji Wamafma ketika mendengar aspirasi masyarakat Papua di kampung Saporkren dan Warsambim, Kabupaten Raja Ampat, (31/1/19).

Mantan Aktivis 98 ini berjanji akan memberikan solusi cerdas kepada masyarakat di Papua Barat dan Raja Ampat dengan kemampuan akademik yang dimilikinya.

Dirinya berharap kucuran dana Otsus sebesat 7 Triliun bisa mensejahterakan rakyat Papua.

Baca Juga :   Bupati Harap KKBR Mampu Bersinergi dengan Pemda Sukseskan Program Pembangunan

“Rakyat Papua harusnya tidak mengemis lagi. Dana Otsus yang jumlahnya 7 Triliun itu harusnya mampu mensejahterakan rakyat. Kalau masyarakat hidupnya masih kekurangan seperti sekarang ini, akan menjadi suatu tanda tanya besar, kemana dana otsus itu, “Tanya Wamafma.

Dalam pertemuan dengan masyarakat di Raja Ampa, Wamafma sempat merasa terkejut saat menerima banyak keluhan yang muncul dari masyarakat akar rumput.

Mulai dari bidang pembangunan Pariwisata (home stay) bagi Turis Asing, Air Bersih, Bantuan Perikanan, Perumahan dan Pendidikan.

“Anak Wamafma, tong pu home stay saja tidak ada kamar mandi jadi Turis asing Jarang datang, tong tidak dapat air bersih, kalau mau ambil dari panta gunung itu jaraknya hampir jauh. Tong bingung, tong kasih masuk proposal ke Pemda, tapi orang lain yang dapat” ungkap mama Sawiyai saat pertemuan di kampung Saporkren.

Baca Juga :   BI Gandeng Keuskupan Manokwari-Sorong Salurkan Bantuan Alkes dan Bama di Manokwari

Dikampung Warsanbim, masyarakat mengeluhkan rumah layak huni.

“Kita dapat 10 rumah, pemda tahan 5 rumah di kota dan kasih 5 rumah ke kampung sini, kita terlalu menderita bahkan dalam satu rumah bisa terdapat 2 sampai 3 Keluarga, ” ungkap salah satu warga.

Semua keluhan warga ditampung oleh Wamafma dan berjanji akan berusaha dengan berbagai cara untuk membantu mewujudkan keinginan warga.

Pos terkait