Belasan Tahun Terbaring, Sampari Butuh Uluran Tangan

MANOKWARI- Orangtua Sampari Yembise didampingi Komunitas Peduli Kasih (KPK) mendatangi Kantor DAP wilayah III Doberay di jalan ciliwung, Sanggeng untuk menyampaikan kondisi terakhir dari Sampari Yembise dan diterima oleh Anike TH. Sabami,S.Sos Selaku Kordinator Pokja Perempuan dan Anak dan Yosep Aury selaku Wakil Kordinator Urusan Pemerintah dan Masyarakat Adat DAP wilayah III Doberay.

Sampari Yembise adalah Anak dari Johan Yembise yang tinggal di Jalan Arowi 1, Kabupaten Manokwari. Usia Sampari Yembise menginjak 18 tahun dan sejak lahir belum mengalami ciri-ciri sakit tetapi setelah 2 bulan kemudian kepalanya mulai membesar dan sampai saat ini ia hanya mampu terbaring ditempat tidur selama belasan tahun.

Sampari Yembise mengidap Penyakit langka yakni Penyakit Hidrosefalus (Pembengkakan pada kepala karena penimbunan cairan di bagian kepala) dan juga mengakibatkan dia terkena penyakit Katarak sehingga penglihatannya terganggu.

Baca Juga :   Resmi Menyandang Pangkat Irjen Pol dan Brigjen Pol, SPN menjadi Prioritas Pembangunan Pimpinan Polda PB

“Atasnama masyarakat Adat Papua diwilayah III Doberay/Papua Barat, kami memohon uluran tangan dari semua pihak agar dapat membantu pembiayaan anak terkasih. Ayah dari anak ini adalah mantan guru SD dengan pembiayaan yang begitu besar, kami menghimbau untuk semua pihak agar dapat membantu anak terkasih” harap Ketua DAP Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor.

Saat ini Sampari didampingi oleh Komunitas Peduli Kasih ( KPK ) yang diketuai oleh Benoni Rahaor dan Sekretaris Maria Yasintha Bupu,S.Pd

“Besar harapan kami agar Bapak Gubernur Papua Barat, Bapak Bupati dan pemangku kepentingan diatas Tanah ini, bisa membantu membiayai Pengobatan Anak terkasih ” harap Finsen.

Menurutnya, DAP Wilayah III Doberay sebagai Rumah Besar Masyarakat Adat Papua di wilayah III Doberay /Papua Barat, berdiri dan bersuara untuk hal sesuai dengan Thema DAP “Selamatkan Manusia, Tanah dan SDA Papua”.(*)

Pos terkait