Akhirnya, perjuangan mahasiswa dan pedagang pencabutan tanda larang di Pantai Seruni Bantaeng buahkan hasil

Bantaeng– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat bantaeng melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan pemasangan rambu-rambu lalulintas (tanda larang parkir) di pantai seruni bantaeng.

Aksi dilakukan depan monumen Andi mannappiang jln.ratulangi bantaeng dan selanjutnya bergeser ke gedung DPRD bantaeng, untuk berorasi secara bergantian, Selasa (15/2).

Tanda larang tersebut menurut pengunjuk rasa, mengakibatkan omset (penghasilan) pedagang menurun sampai 70% dan membuat pedagang tak mampu membayar pajak dan karyawan.
Thalib, koordinator aksi ini dalam orasinya mengatakan, Pemeruintah daerah segera mencabut tanda larang parkir tersebut harus di karena membuat pedagang merugi.

Setelah melakukan orasi secara bergantian puluhan mahasiswa tersebut masuk kedalam gedung DPRD bantaeng dan beberapa pedagang juga ikut dlm aksi ini.

Mahasiswa dan pedagang ini di terima langsung oleh sekertaris komisi.1 DPRD Bantaeng. (Asri bakri) yang di dampingi beberapa anggota dewan lainnya serta hadir pula Kepala Dinas ( Kadis) Perhubungan Bantaeng, A.baso fahrir dan perwakilan dari Dinas Perindag Bantaeng.

Baca Juga :   Pemdes Bebsili Salurkan BLT Tahap III Kepada 74 KK Penerima

“Kita sepakati dengan semua pihak yg terkait untuk mencabut tanda larang parkir tersebut di pantai seruni,” ujar Kadis perhubungan
(A.baso fahrir)

Butuh kajian khusus dengan semua pihak yang terkait pemasangan rambu2 lalu lintas di pantai seruni karena efeknya bersentuhan langsung dEngan perekonomian masyarakat dan kami juga sepakat untuk mencabut tanda larang tersebut,.ujar Asri bakri saat memimpin rapat dengan mahasiswa dan pedagang. (*)

Pos terkait