MANOKWARI, kabartimur.com-Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Papua Barat meluncurkan program pembelajaran coding, kecerdasan artifisial (KKA), dan pembelajaran mendalam untuk 128 sekolah di Papua Barat, Selasa (15/7/2025)
Program ini diawali dengan rapat koordinasi dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) yang berlangsung pada 15–17 Juli 2025 di Manokwari.
Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Papua Barat, Tuning Supriyadi, menegaskan bahwa strategi pembelajaran nasional tahun 2025 tidak lagi hanya menekankan Kurikulum Merdeka, melainkan lebih menekankan pada pendalaman pembelajaran (deep learning), penguatan kompetensi coding, serta pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial dalam proses belajar-mengajar.
“Yang berubah adalah strategi, bukan kurikulumnya. Pembelajaran mendalam bertujuan agar siswa memahami materi secara kontekstual dan aplikatif,” ujarnya,
Menurut Tuning, pembelajaran mendalam bertujuan agar siswa memahami materi secara kontekstual, aplikatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan materi coding dan kecerdasan buatan akan memperkuat kemampuan berpikir sistematis, logis, serta menumbuhkan kreativitas dan problem-solving.
”Dalam pelatihan ini, guru dan kepala sekolah diperkenalkan pada 19 aplikasi AI yang mendukung pembelajaran, seperti asesmen otomatis dan perencanaan ajar berbasis digital, “katanya
Ia juga menjelaskan bahwa tahun ini, pengelolaan dana BOS Kinerja dilakukan langsung oleh sekolah. Dana wajib dialokasikan untuk pelatihan KKA dan deep learning, dengan batas akhir penganggaran pada 30 Juni 2025. Kuota peserta ditentukan per jenjang, yakni PAUD-SMP dengan satu kepala sekolah dan dua guru. Sedangkan untuk SMA/SMK maksimal tiga guru.
Tuning mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Manokwari yang turut membiayai pelatihan bagi guru non-penerima BOS melalui program Peduli Guru dan Bos Daerah Manokwari (Bosdama).
“Pemkab juga menyiapkan mobil operasional lengkap dengan genset, infokus, dan media pembelajaran untuk menjangkau daerah terpencil,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kerja sama GTK dan Pemkab Manokwari ditegaskan lewat penandatanganan PKS untuk menjamin pelatihan inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan PKS ini, guru-guru di luar penerima BOS pun tetap bisa mendapat pelatihan. Ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kualitas pendidikan,” Tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari, Harjanto Ombesapu, menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program ini.
“Program coding dan kecerdasan artifisial bukan hanya meningkatkan kompetensi teknis guru dan siswa, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi pembelajaran yang adaptif dan relevan,” kata Harjanto.
Ia menegaskan, sebagai ibu kota provinsi, Kabupaten Manokwari berkomitmen menjadi mitra aktif dalam membangun budaya digital, berpikir kritis, dan inovasi di lingkungan pendidikan.
“Kami mendorong kesamaan visi dan komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang unggul, modern, dan merata di seluruh wilayah Papua Barat. Jangan pernah lelah melayani, jangan berhenti berinovasi, karena anak-anak kita layak mendapatkan pendidikan terbaik,” pungkasnya.
Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai kabupaten di Papua Barat, kecuali Fakfak dan Kaimana, yang belum masuk dalam daftar prioritas. Fasilitator daerah turut mendampingi pelatihan agar implementasi program berjalan maksimal dan berkelanjutan. (Red*)
128 Sekolah di Papua Barat Dibekali Sistem Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Artisial
