Unjuk Rasa di PT STS Berahir Ricu, Warga Kecam Tindakan Penembakan Gas Air Mata Ke Massa Aksi

HALTIM ,Kabartimur.com – Masyarakat gabungan dari Wayamli dan Buli Kabupaten Halmahera Timur kembali turun melakukan aksi unjuk rasa di perusahaan tambang PT Sambaki Tambang Sentosa (STS)Senin,(28/04/2025).

Mereka meminta pihak PT STS bertanggung jawab atas hutan adat yang diduga sudah dirusak oleh pihak perusahan yang lebih dari 20 hektar.

Aksi gabungan elemen Masyarakat yang berjumlah lebih dari 300 orang tersebut berakhir ricu. Ratusan warga yang datang menduduki jalan masuk PT STS berhasil dihalangi oleh gabungan aparat Kepolisian dan Brimob Polda Maluku Utara.

Para demonstrasi di PT STS sempat bersitegang. Cheos dipicu oleh masa aksi yang melempari batu ke arah anggota polisi dan Brimob. Akhirnya pihak kepolisian menembaki peluru gas air mata ke arah pendemo.

Setelah peluru gas air mata ditembak ke massa aksi, warga pun membalas dengan menghujani batu ke arah pihak aparat kepolisian.

Baca Juga :   Peluncuran SATRIA-1,Plt Menkominfo : Pemerataan Akses Internet Layanan Publik

Satu demonstran Juliadi Palangi jadi korban kena tembakan peluru gas air mata.

Warga yang berupaya menerobos masuk ke office PT STS berhasil di pukul mundur oleh 158 anggota polres dan 60 anggota Brimob.

Tiga unit mobil aparat ditamba satu unit exsavator dilempari oleh demonstran hingga rusak di bagian kaca.

Massa aksi,Jai Latawan mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembaki peluru gas air mata ke masa demonstran.

“Sejak Antam masuk di Halmahera Timur tidak pernah ada peluruh yang keluar, baru hari ini warga ada yang korban kena tembakan peluru gas air mata yang ditembak oleh aparat kepolisian dan Brimob. Ini adalah kejahatan oleh PT STS,” Kesalnya. (*).

Pos terkait