Tiga Jam Dialog dengan Pjs Bupati Wondama, Pencaker Sepakat Terima Hasil CPNS Formasi 2018

WASIOR – Para pencari kerja (Pencaker) yang tidak tembus CPNS Kabupaten Teluk Wondama akhirnya sepakat untuk menerima hasil kelulusan CPNS formasi 2018 yang telah diumumkan pada 25 September lalu.
Mereka juga bersepakat untuk tidak lagi melakukan demonstrasi maupun aksi serupa lainnya sebagai bentuk ketidakpuasan atas hasil CPNS formasi 2018.

Kesepakatan itu dicapai setelah mereka melakukan dialog dengan Pjs Bupati Teluk Wondama Abdullatief Suaeiri di kantor bupati di Rasiei, Jumat (2/9/2020).

Dialog khusus yang hanya melibatkan perwakilan pencaker dengan Pjs Bupati itu berlangsung selama lebih kurang 3 jam. Ada 6 orang yang ditunjuk oleh para pencaker menjadi perwakilan mereka dalam audiensi yang bersifat terbatas itu.

Setidaknya ada 3 poin kesepakatan yang dicapai dalam dialog itu. Pertama, nilai tes CPNS formasi 2018 yang awalnya diminta para pencaker untuk ditampilkan disepakati untuk tidak dibuka.

“Soal nilai Bapak Pjs Bupati mengambil kebijakan untuk tidak bisa ditempel karena itu memang bukan hal yang mudah sehingga tidak bisa dibuka. Tetapi kita yang 1000 lebih yang tidak lulus itu akan diakomodir pada formasi 2019 dan 2020, “kata Hofni Nunaki, salah satu yang ikut dalam dialog kepada massa pencaker yang menunggu di luar ruangan.

Kedua, nama-nama pencaker yang tidak lulus formasi 2018 akan dikirim ke Jakarta sebagai bahan pertimbangan untuk penambahan kuota CPNS Kabupaten Teluk Wondama pada formasi 2019 dan 2020.

“Hasil ini (daftar nama yang tidak lulus) akan dikawal sampai pusat. Karena bagi teman-teman yang tidak lulus harap segera mengumpulkan nama dan nomor tes untuk kita serahkan kepada Pjs Bupati.

Beliau tidak mau terima dari pejabat siapapun tetapi langsung dari kita sendiri, “ujar Syane Suabei, perwakilan perempuan yang ikut dalam dialog.

Ketiga, peserta tes CPNS formasi 2019 dan 2020 hanya dikhususkan bagi pelamar yang tidak lulus formasi 2018 sebanyak 1.438 orang dengan memberi prioritas khusus bagi pencaker orang asli Wondama.

“Jadi (pencaker) yang tinggal di Wondama yang ditampung (untuk ikut tes) dan yang bukan tinggal di Wondama, yang baru-baru datang itu akan dicoret. Jelas kita akan tuntut itu karena ini hak kita. Saya tadi sudah sampaikan ke bapak Pjs Bupati bahwa kita akan kawal ini sampai titik darah penghabisan, “kata Yoris Nelwan yang juga ikut dalam dialog dengan Pjs Bupati.

Atas kesepakatan itu, puluhan massa pencaker yang sejak Jumat siang bertahan di kantor bupati menyatakan menerima dan sepakat untuk menghentikan aksi-aksi yang berkaitan dengan CPNS formasi 2018.

“Jadi jangan ada lagi aksi-aksi, tidak boleh bikin status macam-macam di medsos lagi. Kita dukung dengan doa saja karena aspirasi kita ini sudah diteruskan ke Gubernur Papua Barat, “ucap Udin Laibo Rosres selaku koordinator pencaker.

Meski berlangsung damai, penyampaian aspirasi para pencaker itu mendapat pengawalan dari puluhan petugas gabungan Polres Wondama dan prajurit TNI AD yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru. (Nday)

Pos terkait