Ternyata Banyak Persoalan di Kampus Unipa, dari 12 Prodi Belum Terakreditasi hingga Laboratorium Tak Bersertifikasi

MANOKWARI- Kini Civitas Akademik Universitas Papua (Unipa) memiliki Rektor baru Dr. Meky Sagrim sebagai pengganti Raktor yang lama Dr. Jacob Manusaway yang akan berakhir masa jabatan pada akhir Mei 2O2O.

Dr. Meky Sagrim, SP, M.Si. Ketika ditemui usai terpilih sebagai Rektor mengatakan, kewajiban dirinya setelah terpilih yakni duduk bersama dengan semua pihak terutama para dosen di Unipa termasuk dua Rivalnya yakni Dr. Onesimus Yoku dan Dr. Rudi A Maturbongs.

“Meskipun saya mengungguli dua kaka saya tadi, tetapi kewajiban saya untuk merangkul semua, sebab ketika kita bekerja untuk institusi ini jangan melihat perbedaan dari mana, Itu tidak boleh” Kata Dr. Meky Sagrim Selasa 12 Mei 2O2O

Dia mengatakan tantangan yang dihadapi di Universitas Papua terlalu banyak, terutama pekerjaan rumah yang akan dihadapi nanti seperti masih ada 12 Program Studi yang belum di akreditasi dan masih ada 18 Program studi yang akreditasi masi C.

“Jumlah Laboratorium di Unipa ini puluhan tapi belum ada satu pun yang memiliki sertifikasi ISO.” ungkapnya

Dia juga mengungkap sebuah ironi di Universitas Papua selama ini di mana Jumlah Guru Besar di Kampus tersebut hanya beberapa orang.

“Jumlah Guru besar di universita ini hanya 7 Orang atau 1, 16 persen dari total dosen yang jumlahnya sekitar 559 orang, jadi masih terlalu banyak hal yang harus dibenahi” jelasnya sembari mengatakan “Saya tidak perlu mempersalahkan siapa-siapa tetapi saya merasa pekerjaan saya kedepan sangat berat” katanya.

Dia menyebut bahwa anak-anak yang datang kuliah di Kampus ini namun begitu keluar di ijazah tidak ada Akreditasi Institusi.

“Bagaimana anak-anak ini pergi melamar pekerjaan, sampai hari ini saya mencatat belum ada yang lulus di Universitas ini kemudian pergi melamar dan lolos di Akmil atau Kepolisian. Brigjen Petrus Waine itu alumni Uncen, karena mereka memperhatikan kualitas” jelasnya.

Kata Sagrim, dia akan memisahkan jabatan Ketua Sentat dengan Rektor sehingga kedepan yang di inginkan adalah chek and balance.

“Jadi rektor itu hanya melaksanakan eksekusi tugas-tugas yang menjadi kebijakan yang dituangkan oleh Senat. Jadi Senat harus mengeluarkan regulasi yang berkaitan dengan keuangan” jelas kata Sagrim.

Dia mengungkap keresahan yang menggelar dalam dirinya melihat berbagai persoalan di Universitas tersebut, maka hal tersebut perlu di benahi,

“Saya sudah tau pasang surut perjalanan Kampus ini saya sudah pahami maka tadi waktu wawancara dengan Menteri secara virtual saya sampaikan tunggu saya setelah era pandemi Covid19 ini saya akan ke sana membicarakan berbagai hal. (AD)

Pos terkait