Tema Peringatan Waisak Ke-2563/2019, Ajak Umat Perkokoh NKRI

MANOKWARI-Puluhan Umat Budha Manokwari, Papua Barat merayakan puncak peringatan Malam Dharmasanti Tri Suci Waisak 29/5/2563 BE, Rabu malam (29/5), di gedung Pusdiklat Buddha Prabha, Manokwari. Turut hadir dalam acara Gubernur Papua Barat, perwakian dari pemkab Manokwari, unsur Muspida serta undangan lainnya.

Peringatan Malam Dharmasanti Tri Suci Waisak 29/5/2563 BE merupakan momentum silahturahmi antara tokoh agama, masyarakat dan pemerintah tentang bagiamana menumbuhkembangkan rasa saling menghargai dan memunculkan konsep toleransi.

Ketua Panitia Pelaksana peringatan Dharmasanti Waisak ke 2563 BE/Tahun 2019, mengatakan Perayaan Tri Suci Waisak merupakan peringatan atas 3 kejadian penting yang dialami oleh Sidharta Gautam, yakni kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama. Tiga kejadian tersebut terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak.

Melalui peringatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan rasa cinta kasih dan toleransi serta membawa kedamaian tak hanya bagi umat budha namun juga bagi seluruh umat beragama khususnya di Manokwari, Papua Barat.
Disebut juga bahwa karena pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting,” katanya.

Adapun tema peringatan Dharmasanti Waisak ke 2563 BE/Tahun 2019, “Kita Jaga Kebersamaan Umat Dalam Rangka Memperkokoh NKRI”.

”Sesuai dengan Thema nasional Waisak ” Mencintai Tanah Air Indonesia” memberikan pesan moral khususnya kepada masyarakat Buddha untuk ditantang secara akhlak menjaga tali persaudaran berlandaskan cinta yang luhur dengan perbedaan yang ada seperti perbedaan agama, budaya ras dan suku. Saya minta umat Budha menjadi garda terdepan menjaga kerukunan beragama dan menjaga keutuhan NKRI,” kata Ketua Panitia.

Dirinya mengakui bahwa jumlah umat Buddha di Papua Barat minoritas, meski demikian keterlibatan umat Budha dalam kegiatan sosial tidak perlu diragukan.
Pihaknya berkomitmen ikut berkontribusi dalam mendukung roda pembangunan yang dimotori oleh gubernur papua barat, Drs.Dominggus Mandacan, serta berharap program pemerintah dapat menyentuh sendi-sendi orang Buddha.

Malam Dharmasanti Tri Suci Waisak 29/5/2563 BE, diawali dengan tarian adat Papua Balada Cendrawasih yang menceritakan kehidupan sehari-hari Cendrawasih di alam papua yang penuh sukacita. Dilanjutkan dengan Pemberian cindera mata dari ketua Buddhayana Indonesia Papua Barat kepada Gubernur PB, Bupati Manokwari, Kapolda, Pangdam, ketua DPR PB, Kakanwil Kemenag PB, dilanjutkan Pembacaan kitab suci Dharmapada oleh anak-anak sekolah minggu Vihara Buddha Praba Manokwari.

Puncak peringatan Dharmasanti Waisak ke 2563 BE/Tahun 2019 juga dimeriahkanTarian 1000 tangan. Tarian ini menggambarkan salah satu sifat Bodhisatva yang penuh welas asih mengulurkan tangannya kepada sesama yang menderita. 1000 tangan diartikan sebagi simbol menolong mahkluk yang sedang menderita .Tarian ini melambangkan cinta kasih dan kedamaian.

Pos terkait