WASIOR – Setelah dirawat selama lebih kurang 5 hari, Dugong atau Duyung yang ditemukan sekarat oleh nelayan lokal kampung Aisandami, Distrik Teluk Duairi, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat awal pekan lalu akhirnya dilepaskan kembali ke laut bebas, Senin siang.
Kondisi Si Duyung yang semakin membaik termasuk luka pada punggung akibat terkena tombak yang sudah menutup menjadi alasan mamalia laut itu dilepas kembali ke habitatnya.
Menurut Yosep Manupapami, Sekretaris Distrik Roon yang ikut serta dalam proses evakuasi hingga pelepasan kembali Dugong, ada sejumlah pertimbangan lain yang mendasari perlunya binatang laut anggota Sirenia atau sapi laut itu segera dilepaskan ke laut bebas.
Pertama, Dugong membutuhkan pakan berupa lamun setidaknya 20 sampai 40 Kg per hari. Sementara lamun yang tersedia di lokasi tempat perawatan terbatas.
Kedua, luka tikaman di punggung si Duyung memang sudah mulai sembuh namun muncul luka baru di bagian ekor akibat ikatan untuk menahannya selama dalam proses perawatan yang berpotensi membuat kondisi si Duyung makin memburuk.
“Menurut dokter hewan (yang merawat) Dugong hanya bertahan satu minggu ke depan (kalau luka di ekor semakin memburuk). Hal-hal ini yang menyebabkan Dugong dilepas, “ tulis Manupapami melalui pesan whatsapp.
Kepada tiga orang nelayan lokal Kampung Aisandami yang menemukan dan mengevakuasi si Duyung yang sekarat yakni Yaan Wabia, Yulian Seum dan Ambrafel Seum diberikan penghargaan khusus atas tindakan mereka menyelamatkan mamalia laut yang terancam punah itu.
Dugong malang itu ditemukan ketiga nelayan lokal itu dalam kondisi luka parah di sekitar kampung Aisandami pada Selasa pekan lalu. Terdapat dua tombak yang menancap di punggung si Duyung serta sebuah mata pancing berukuran besar menempel di dekat ekor.
Setelah berkoordinasi dengan petugas dari Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Duyung yang sekarat itupun akhirnya digiring ke Kampung Aisandami untuk selanjutnya dilakukan perawatan.
Dugong merupakan binatang laut yang dilindungi karena populasinya yang semakin sedikit sehingga terancam punah. (Nday)