Jakarta, kabartimur.com– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, menggelar pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025). Pertemuan ini menjadi agenda utama dalam kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ke Indonesia dan menandai semakin eratnya hubungan kedua negara di tengah dinamika kawasan Timur Tengah.
Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Raja Abdullah II yang datang di tengah situasi regional yang menantang. “Saya ingin mengucapkan terima kasih, Yang Mulia, atas kehormatan besar yang telah Anda berikan kepada kami dengan mengunjungi kami pada saat ini,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa hubungan Indonesia–Yordania telah terjalin lebih dari tujuh dekade. Ia turut mengenang kedekatan personalnya dengan mendiang Raja Hussein, ayahanda Raja Abdullah II, yang disebutnya memiliki hubungan emosional khusus. “Saya rasa hampir 29 tahun kedekatan itu terjalin,” kata Presiden.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan kediaman pribadinya di Hambalang untuk menyambut Raja Abdullah II. Ia berharap Raja Abdullah II dapat kembali berkunjung bersama keluarganya pada kesempatan mendatang.
Merespons sambutan tersebut, Raja Abdullah II menyampaikan terima kasih atas keramahan yang diberikan pemerintah Indonesia. Ia menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir di Indonesia dan mengecam serangan terhadap salah satu sekolah menengah di Jakarta. “Yordania akan selalu berdiri di sisi Anda dan mendukung Anda dalam segala hal,” tegas Raja Abdullah II.
Dalam kesempatan itu, Raja Abdullah II juga mengenang persahabatan personal antara keluarganya dan Presiden Prabowo. Ia bercerita bagaimana almarhum Raja Hussein menerima Presiden Prabowo sebagai bagian dari keluarga mereka. “Kita sudah berteman bertahun-tahun, kita sudah menjadi saudara,” tuturnya.
Pertemuan bilateral ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama strategis Indonesia–Yordania yang telah berlangsung sejak pembukaan hubungan diplomatik pada 1950-an. Kunjungan Raja Abdullah II diharapkan semakin memperkokoh kemitraan kedua negara di bidang politik, kemanusiaan, pertahanan, dan berbagai sektor lainnya. (Rls/*)
