Perangkat Kampung di Wondama Jangan Jadi Generasi ‘NATO’

WASIOR – Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama Jack Ayamiseba menekankan para perangkat kampung/desa di Wondama membuktikan diri sebagai garda terdepan pembangunan juga perubahan di kampung.

Sebagai pembantu kepala kampung, perangkat kampung seperti kepala urusan (kaur) atau kepala seksi (kasie) hendaknya memiliki kinerja yang baik sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik.

“Aparat kampung jangan jadi generasi NATO (no action talk only). Cuma tahu bicara banyak tapi kerja tidak ada. Aparat kampung adalah garda terdepan pembangunan di kabupaten ini. Jadi kalau kalian tidak bawa perubahan itu kalian gagal, “kata Ayamiseba pada acara penutupan pelatihan perangkat kampung di distrik Wasior di aula distrik Wasior, Rabu sore (24/2/2020).

Pelatihan perangkat kampung yang berlangsung selama 3 hari diikuti oleh para kaur dan kasie dari Kampung Maniwak dan Kampung Moru, Distrik Wasior. Peserta pelatihan adalah perangkat kampung yang baru dilantik beberapa waktu lalu.

Beberapa materi yang diberikan antara lain tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja kampung (APBKam), RPJM Kampung juga rencana kerja pemerintah kampung (RKPKam).

Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani mengapreasiasi inisiatif dari pemerintah kampung yang secara mandiri menyelenggarakan pelatihan untuk peningkatan kapasitas maupun kualitas para perangkat kampung.

“Ini luar biasa semoga bisa bikin Distrik Wasior semakin berlari cepat. Saya berharap ke depan kita semua punya komitmen kerja untuk kampung, sayang kampung jadi kita betul-betul kerja untuk masyarakat di kampung,”uca Alex.

Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Hendrik Rico Tetelepta juga menyambut baik pelatihan bagi perangkat kampung yang dibiayai sendiri oleh pemerintah kampung dengan dana desa.

“RKP, RPJMD juga penyusunan APBKam memang perlu dikuasai oleh kepala desa dan perangkat desa. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini kantor kampung tidak kosong tapi tetap buka supaya pelayanan kepada masyarakat bisa jalan, “pesan Tetelepta berharap ke depan pelatihan tidak hanya berupa teori tapi juga diikuti dengan praktek lapangan.

Moses Samberi, salah satu dari peserta pelatihan mengaku materi yang diberikan selama pelatihan sangat berguna untuk kelancaran tugas mereka sebagai perangkat kampung.

Dia berharap pelatihan serupa dibuat secara berkala sehingga semua perangkat kampung bisa memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola administrasi pemerintahan kampung.

“Ini ilmu yang luar biasa dan sangat membantu kami karena kami semua ini orang baru jadi kami dapat mengetahui bagaimana cara dan aturan dalam bekerja,”tutur Samberi yang merupakan kaur di Kampung Moru. (Nday)

Pos terkait