MANOKWARI- Dosen Universitas Papua, Yusuf Sawaki mengatakan orang Papua harus kompetitif baik secara regiona maupun global. Orang asli Papua memiliki banyak bakat yang terpendam hanya saja mereka masih kurang percaya diri alias minder.
“Orang asli Papua harus bisa menghilangkan rasa minder atau rasa malu yang selalu menjadi kebiasaan. Selalu merasa malu jika berinteraksi dengan suku lain,” kata Yusuf, saat menjadi pemateri di Acara Dialog Kebangsaan di salah satu kedai kopi di Manokwari, Senin (28/10/2019).
Dialog kebangsaan tersebut dilaksanakan oleh komunitas Mata Garuda Papua Barat dan Lentera Indonesia Institute. Adapun tema yang diangkat dalam dialog tersebut adalah Membangun SDM Papua Dengan Pendekatan Budaya.
Yusuf mengatakan kebanyakan pemuda Papua masih minder menyalurkan potensi yang dimiliknya ke dunia luar. Mereka selalu berpikir bahwa tidak mampu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Alhasil, mereka hanya bisa berkembang di daerahnya sendiri.
“Kita harus berani memberitahukan kepada masa depan tentang apa yang akan saya lakukan,” ucapnya.
Sementara, salah seorang peserta dialog yang juga anggota Organisasi Kitong Bisa, I Arafah Irawan Ombi mengakui sebagian besar masyarakat khususnya pemuda Papua masih kurang percaya diri. Melalui organisasi Kitong Bisa, ia memberikan motivasi kepada anak-anak Papua untuk tidak minder dengan keadaan yang ada dan terus maju dan berkomptetisi.
“Kitong Bisa mengarahkan yang tidak bisa menjadi bisa agar kedepannya anak-anak Papua bisa bersaing diberbagai bidang,” kata Arafah.(*)