MANOKWARI- Pengusaha muda, Reynold Redjauw meminta orang asli Papua khususnya pemuda untuk mengubah pola berpikir menjadi pengusaha. Di era modern ini, kesempatan untuk menjadi pengusaha cukup besar.
“Kita anak-anak asli Papua harus mau keluar dari zona nyaman dan mau bersaing di dunia usaha dengan warga nusantara yanga ada di Papua,” kata Reynold, saat memberikan materi di acara Dialog Kebangsaan yang digelar komunitas Mata Garuda Papua Barat dan Lentera Indonesia Institute di salah satu kedai kopi di Manokwari, Senin (28/10/2019).
Dia mengatakan untuk menjadi pengusaha tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi, melainkan kemauan dan kegigihan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri. Reynold sendiri merupakan lulusan peternakan yang bisa menjalankan bisnis ojek online pertama yang ada di Manokwari.
“Kita harus melihat titik balik dalam kehidupan ini agar dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing tanpa melihat latar belakang pendidikan. Saya adalah lulusan peternakan, tidak menjalankan peternakan tapi dapat mengusahakan ojek online,” jelasnya.
Selama ini, kata Reynold, sebagian besar masyarakat Papua berharap pada pemerintah. Ia menyebutkan salah satu yang membuat pemikiran orang Papua lebih sempit untuk berkompetitor adalah Undang-Undang Otonomi Khusus (UU Otsus) Papua.
“Kita anak-anak asli Papua harus mau bersaing di dunia usaha. Jangan hanya selalu mengharapkan proyek ‘plat merah’ dari pemerintah,” ujarnya.
Papua memilik sumber daya alam melimpah yang perlu dikelola. Kalau sumber tersebut dikelola dengan baik tentu dapat menciptakan lapangan kerja. Dan, dampaknya juga pada kesejahteraan masyarakat.(*)