Minyak Goreng Curah 14 Ribu Sudah Masuk Wondama, Pembeli Wajib Bawa KTP

WASIOR – Masyarakat Kabupaten Teluk Wondama akhirnya bisa menikmati minyak goreng murah dengan masuknya minyak goreng curah bersubsidi seharga 14 ribu perliter.

Pada bulan Juli ini untuk pertama kalinya Teluk Wondama mendapatkan pasokan minyak goreng curah dengan kuota sebanyak 22 ton.

Wargapun langsung menyerbu outlet penjualan minyak curah di gedung Koperasi Jemaat Syaloom Wasior pada hari pertama penjualan, Rabu (20/7/2022). Sebanyak 8 drum langsung ludes diborong warga hanya dalam tempo kurang dari 6 jam.

Sebagaimana terpantau pada Rabu siang hingga sore, warga yang didominasi kaum ibu datang membawa berbagai wadah. Ada yang membawa jeriken mulai dari ukuran kecil hingga besar, galon air minum, ember bahkan panci ikut dibawa serta.

Tidak ada persyaratan khusus. Pembeli hanya perlu menunjukkan KTP.

Warga mengaku hadirnya minyak curah dengan harga 14 ribu sangat membantu karena selama ini harus membeli minyak goreng kemasan dengan harga yang cukup tinggi.

“Ini sudah murah (sekali). Biasanya kita beli 5 liter itu 128 ribu kadang sampai 135 ribu (minyak goreng kemasan non premium). Ini kan 14 ribu jadi 5 liter 70 ribu. Jadi lumayanlah mengurangi beban (keuangan), “ucap Murni, warga Karumatiri, Wasior.

Murni yang merupakan pedagang gorengan berharap pasokan minyak curah bersubsidi terus ada sehingga masyarakat kecil yang selama ini terpukul dengan mahalnya harga minyak goreng juga bahan kebutuhan pokok lainnya bisa terbantu.

“Setidaknya kalau lagi minyak goreng mahal ada bantuan beginilah. Lumayan bisa membantu keuangan dapurlah. Jadi sangat membantu, “ ujar Murni yang mengaku membeli 30 liter.

Hardi, Manajer Koperasi Jemaat Syaloom Wasior menyebutkan, penyaluran minyak goreng curah di Kabupaten Teluk Wondama merupakan kerja sama pihaknya dengan UD Koko yang juga didukung oleh Pemkab Teluk Wondama.

“Kami Koperasi Syalom bersama mitra (UD Koko) membantu meringankan beban masyarakat dengan cara mendatangkan minyak ini dengan harga 14 ribu dengan kuota 22 ton, “jelas Hardi.

Hardi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan pasokan minyak goreng curah akan terus masuk ke Teluk Wondama.

Pasalnya hal itu tergantung pada ketersedian stok yang dimiliki produsen minyak curah di Jawa yang menjadi langganan mereka.

“Tergantung produsen, kita sebagai penyedia kan kalau memang produsen ada stok kita bisa diberikan ya kita bawa. Tapi rencananya kita setiap bulan harus punya. Kita berharap sih biar ada, dengan demikian kan sangat meringankan masyarakat, “ujar Hardi.

Terkait penjualan, dia mengakui untuk tahap pertama ini tidak diberikan batasan. Warga hanya perlu menunjukkan KTP dan langsung bisa dilayani.

Namun jika animo terus membeludak bukan tidak mungkin nantinya akan dilakukan pembatasan penjualan.

“Bisa nanti ada pembatasan karena ini masih tahap pertama jadi masih menyesuaikan. Dan tidak menutup kemungkinan untuk orang-orang di pulau kalau mereka mau ke sini.

Kita tidak membeda-bedakan satu sama lain, semua sama. Makanya semua konsumen harus ada KTP karena akan dilaporkan sesuai dengan aturan yang ada, “ ucap Hardi. (Nday)

Pos terkait