Manokwari, kabartimur.com– Guna Menguji dan mengevaluasi kesesuaian dan ketaatan pelaksanaan suatu operasi pencarian dan pertolongan agar pelaksanaan operasi sesuai dengan standar (sop) yang telah ditetapkan, Kantor SAR Manokwari melaksanakan Uji Pelaksanaan Operasi pencarian dan Pertolongan tahun 2024.
Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 31 Juli sd 1 Agustus ini dibuka langsung oleh Direktur Operasi dan Siaga Basarnas yaitu Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, S.E. M.M pada Rabu (31/7/2024) di kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari dengan lokasi yang telah ditentukan berdasarkan hasil survei tim penguji.
Ketua Panitia penyelenggara dalam laporannya yang disampaikan oleh Jumaril, SE yang juga adalah Kasubdit RPDO Kecelakaan Transportasi dan Kecelakaan dan Penanganan Khusus menjelaskan bahwa disamping mengevaluasi dan menguji pelaksanaan operasi kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada unit terkait dalam pemenuhan sumber daya di kantor pencarian dan pertolongan.
Adapun sasaran dalam kegiatan uji pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan agar ini kantor sar memahami dan mampu melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu kantor pencarian dan pertolongan mampu berkoordinasi dan mengendalikan pengerahan potensi pencarian dan pertolongan dalam pelaksanaan operasi.
Untuk peserta uji pelaksanaan operasi berjumlah 81 (delapan puluh satu) orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai kantor pencarian dan pertolongan Manokwari.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Siaga Basarnas yaitu Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, S.E. M.M dalam arahannya menyampaikan sesuai amanat undang-undang nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mengkoordinasikan dan bertanggung awab terhadap pemberian pelayanan operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada saat terjadi kecelakaan kapal, kecelakaan pesawat udara kecelakaan dengan penanganan khusus, bencana pada tahap tanggap darurat, dan/atau kondisi membahayakan manusia.
Sehubungan dengan itu, Basarnas berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan cepat, tepat, aman, terpadu, dan terkoordinasi dengan semua komponen bangsa.
Dan untuk mencapai itu semua, maka
perlu dilaksanakan uji pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dengan melibatkan basarnas dengan seluruh potensi pencarian dan pertolongan yang ada sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional.
Ia mengungkapkan, bahwa kecelakaan kapal, kecelakaan pesawat udara, kecelakaan dengan penanganan khusus, bencana pada tahap tanggap darurat, dan/atau kondisi membahayakan manusia memiliki sifat unpredictable atau tidak dapat diprediksi sebelumnya.
“Oleh karena itu, siaga dilaksanakan selama 24 jam agar pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan apat dilakukan dengan cepat karena respon cepat itu mutlak diperlukan demi menyelamatkan jiwa yang sedang tertimpa musibah” ujarnya.
Ia menyebut, berdasarkan data kolektif aplikasi QRSAR selama semester 1 (satu) tahun 2024 kantor pencarian dan pertolongan manokwari telah melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan sebanyak 14 kejadian yang terdiri dari 5 kecelakaan kapal, 3 bencana dan 6 kondisi membahayakan manusia dengan jumlah korban sebanyak 29 jiwa yg terdiri dari 22 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dan 3 orang dinyatakan hilang,
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan memadukan berbagai komponen yang terangkum dalam empat (4) pilar utama yaitu sumber daya manusia yang mumpuni, sarana prasarana yang memadai, dukungan dari potensi pencarian dan pertolongan; dan publikasi.
Disamping itu basarnas senantiasa, dan secara berkelanjutan melakukan upaya untuk memadukan komponen tersebut, salah satunya adalah dengan kegiatan uji pelaksanaan operasi yang diasistensi oleh direktorat operasi dimana tim akan mengevaluasi pemenuhan dan ketersediaan sumber daya operasi serta kemampuan dalam mengimplementasikan seluruh tahapan operasi, mulai dari tahap penyadaran, tindak awal, perencanaan operasi, pelaksanaan sampai penutupan/pengakhiran.
Sementara output yang akan dicapai dalam kegiatan ini yaitu meningkatnya response time, kesiapan personel dan alut, koordinasi dan pengerahan potensi serta pengendalian operasi.
Pihaknya Berharap melalui kegiatan ini akan dapat memberikan dampak positif pada pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. (Red/*)