HALTIM,Kabartimur.Com – Ketua Umum Majeles Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI ) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Provinsi Maluku Utara (Malut ), Anjas Taher menegaskan kepada Narasumber Diskusi agar lebih detail pada penjabaran perspektif kemiskinan menurut Data Badan Pusat Statistik.
Tegasan tersebut disampaikan,Ketua KAHMI pada acara Diskusi dalam rangka merayakan HUT Haltim ke 19 dengan tema diskusi “Potret kemiskinan antara realitas,Solusi dan dinamika pembangunan Kabupaten Halmahera Timur, yang dilaksanakan di Aula kantor Bupati Haltim, Jumat (27/05/2022)
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala BPS provinsi Maluku Utara Aidil Adha, serta dari pihak akademisi Malut yakni Dr.Caherullah Amin, Dan Dr. Abdul Chalid.
Kata Anjas, persoalan pengklaiman kemiskinan untuk Kabupaten Haltim sendiri juga mangacu pada kefalidan data, dimana ada perbedaan data yang disajikan oleh BPS dan lembaga lain.
Ia juga meminta kepada pihak BPS agar secara meteorologi dapat menjawab dan menyampaikan secara detail sehingga masyarakat dan pemerintah Daerah terutama mampu untuk mendorong pembangunan dan meminimalisir tingkat kemiskinan yang ada.
“Data di lembaga lain misalnya kita memiliki sekian angka kemiskinan, di sisi lain berdasarkan data BPS Kita masih pada angka 14.000 tingkat kemiskinan,” kata Anjas.
Sementara yang kedua lanjut dia, adalah pengendalian inflasi, kata Wakil Bupati itu rupanya salah satu faktor untuk mendorong penekanan angka kemiskinan sebagai mana dalam teori pengendalian inflasi adalah yaitu peningkatan ekonomi pangan terutama tanaman Colticultura.
Di Haltim sendiri kata Ketua Golkar Haltim itu, untuk Masyarakat Haltim sendiri tentu yang namanya tanaman holtikultura sendiri tetap menjawab akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah soal akses.
Sementara itu Bupati kabupaten Haltim Ubaid Yakub dalam sambutannya menyampaikan, ada empat hal mendasar yang menjadi isu strategis dalam pembangunan Haltim untuk menekan angka kemiskinan, yang pertama ada soal konektifitas jangkauan, Kedua soal indeks pembangunan SDM ke tiga yaitu soal pengangguran dan yang keempat adalah soal generasi dan pendidikan.
Oleh sebab itu, kata Ubaid, pemerintah membutuhkan kolaborasi dengan semua elemen dan lembaga untuk turut andil membantu pemerintah daerah.
Kata dia Kabupaten Haltim dengan luas keseluruhan 658,58Km dengan demikian membutuhkan perjuangan yang berat untuk membangun sementara dari 658,58 Km terdapat 199 meter adalah dibangun oleh Balai terkait jalan selebihnya dari Pemda yang akan di bangun dan saat ini Ada 37 km yang hingga kini belum juga terkonek.
Ia juga meminta kepada KAHMI Haltim agar hasil diskusi tersebut dibuat dalam sebuah rekomendasi untuk dijadikan usulan ke pemerintah dan DPRD Haltim.
“Tentu ucapan terimakasih saya ucapkan kepada Panitia dan seluruh pengurus KAHMI atas dedikasinya melaksanakan kegiatan ini,”kata Ubaid.
Hadir pada kegiatan itu, selain Bupati dan Wakil Bupati yang juga ketua KAHMI, Hadir Juga wakil ketua DPRD Haltim Idrus Maneke, perwakilan dari PT.Antam, Adhita nikel Indonesia, dan seluruh urusan OKP serta ormas yang ada di Haltim.
(Red/Ruslan ).