Kerja Jurnalis Terkesan Dibatasi, Ketua PWI PB Angkat Bicara

MANOKWARI- Momem Deklarasi Damai Papua Barat yang berlangsung meriah dan penuh makna dalam menjaga kedamainan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sukses digelar Pemerintah Provinsi Papua Barat. Dibalik kesuksesan tersebut rupanya menjadi keluhan tersendiri para insan jurnalis yang merasa dibatasi saat melakukan peliputan.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Papua Barat, Bustam sangat menyayangkan acara yang sepenting itu harus dicederai atas tindakan oknum Humas Provinsi Papua Barat. Pasalnya saat melaksanakan peliputan posisi para wartawan terasa sangat dibatasi dalam mengabadikan foto ataupun video.

“Saya dan teman-teman pers juga sangat menyayangkan pada saat berada di posisi pojok panggung masih saja disuruh turun oleh oknum rekan Humas Pemprov sebagai panitia, padahal banyak orang yang bukan pers juga berada di titik yang baik dalam mengambil foto ataupun video,” jelas Ketua PWI Papua Barat Bustam, Rabu (11/9/19).

Ditambahkannya, Peran jurnalis dalam melakukan peliputan juga seakan tidak dihargai, karena kurang komunikasi dalam pengaturan posisi yang tepat.

Padahal seorang jurnalis pastinya telah mengetahui posisi mana yang baik dalam mengambil gambar serta tidak mengganggu jalannya acara.

“Kami merasa tidak dihargai lantaran tidak diatur melalui komunikasi sebelumnya dan saya tau teman-teman pers sangat mengerti penempatan posisi pengambilan gambar yang tidak mengganggu prosesi acara. Informasi juga disampaikan kepada rekan pers untuk tidak menghalau, tetapi sebenarnya bukan pers oleh sebab itu patut dibedakan,” tambahnya.

Bustam berharap dalam agenda penting ke depan perlu dilakukan koordinasi sebelum acara dimulai agar dapat menentukan posisi yang tepat serta mengetahui teknis kegiatan. Hal terpenting dalam suatu pekerjaan jurnalis adalah mengejar momen yang tidak boleh dilewatkan sebagai bagian terpenting suatu berita.

“Yaa, saya harap ke depan harus ada komunikasi yang baik agar tidak menimbulkan kesalapahaman, serta dapat mengatur posisi tepat dalam pengambilan gambar. Kami ini mengejar momen dan jika telah terlewatkan tidak dapat diambil lagi,” pungkas Bustam.

Pos terkait