Jenazah Yoppy Kereway Dimakamkan di Ransiki, Mambor Sampaikan Penghormatan dan Duka Cita Mendalam

WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Yoppy Korneles Kereway dalam musibah terbakarnya speedboat milik Pemkab Teluk Wondama, Selasa (16/5) pagi di Wasior.

“Kejadian tadi pagi adalah sesuatu yang di luar dugaan kita semua. Bagi saya ini sangat berat. Karena adik Yoppy sudah 17 tahun ikut dengan kami, ” ujar bupati.

Hal itu disampaikan bupati pada acara pelepasan jenazah almahrum Yoppy di pendopo rumah dinas Bupati Teluk Wondama di Manggurai, Wasior, Selasa sore.

Sesuai permintaan orang tua korban, jenazah Yoppy dibawa ke Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan untuk dimakamkan di sana.

Bupati juga menyampaikan penghargaan atas jasa dan pengabdian almahrum sejak menjadi honorer hingga diangkat menjadi PNS Pemkab Teluk Wondama.

Mambor memastikan almahrum akan mendapatkan hak-haknya sebagai seorang abdi negara yang meninggal saat melaksanakan tugas.

“Kami sudah rapat dan diputuskan bahwa segala hal yang menyangkut hak almahrum sebagai ASN akan diurus Pemda. Karena almahrum meninggal dunia saat melaksanakan tugas, “kata bupati.

 

Selanjutnya bupati juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas musibah yang merenggut nyawa almahrum.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat kami sampaikan rasa hormat dan penghargaan almahrum juga kepada keluarga besar di Wondama dan di Ransiki, “ucap orang nomor satu Wondama.

Seperti telah diberitakan, speedboat milik Pemkab Teluk Wondama meledak dan terbakar pada Selasa pagi saat sedang berlabuh di dermaga Pelabuhan Kuri Pasai Wasior.

Kapal cepat yang diberi nama Andewini itu sedianya akan mengantar bupati untuk kunjungan kerja ke Distrik Wamesa dan selanjutnya ke Manokwari.

Tiga orang menjadi korban akibat terpapar ledakan. Mereka adalah Yoppy Korneles Kereway yang akhirnya meninggal dunia.

Kemudian Lewi Mokiri mengalami luka bakar serius dan masih menjalani perawatan di RSUD Dr Alberth Torey serta dan Elyas yang hanya mengalami luka ringan.

Ketiga korban berstatus sebagai PNS Pemkab Teluk Wondama.

Kapolres AKBP Hari Sutanto mengatakan hingga Selasa sore pihaknya belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara lantaran bangkai kapal masih dalam kondisi panas.

Karena itu belum bisa diketahui penyebab pasti terjadinya ledakan yang kemudian menimbulkan kebakaran.

“Kita belum bisa olah TKP karena kondisinya belum aman. Jadi sementara kita baru mengambil keterangan dari saksi korban yang luka ringan, ” kata Hari.

“Dari keterangan yang bersangkutan almahrum yang meninggal ini sedang melakukan pengisian BBM kemudian terjadi ledakan. Tapi itu baru dugaan, “jelas Hari yang juga ikut dalam upacara pelepasan jenazah.

Selain Kapolres, turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah, Dandim 1811/Peradaban Letkol Inf Budi Setiadi, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy bersama para pimpinan SKPD. (Nday)

Pos terkait