Evaluasi Capaian dan Penguatan Komoditas Unggulan di Papua Barat, DPMK PB Gelar Rakor Program TEKAD

MANOKWARI, Kabartimur.com– Dalam rangka mengevaluasi capaian program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Papua barat hingga tahun 2022, dan memahami penguatan komoditas unggulan di masing-masing kabupaten, serta rencana tindak lanjut TEKAD, Dinas pemberdayaan Kampung dan Masyarakat (DPMK) Papua Barat melaksanakan Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Hotel Aston Niu Manokwari, (17/10/2022).

Kegiatan ini dibuka oleh kepala Dinas DPMK Papua Barat yang diwakili oleh Sekertaris ditandai dengan penabuhan Tifa.

Ketua Panitia Rakor , Jaftoran dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Rakor dimaksudkan untuk memperkuat pengelolaan program Tekad berbasis hasil (result-based management) sebagai kesempatan untuk menganalisis secara kritis pelaksanaan program maupun isu-isu substansial yang sedang, atau yang sedang seharusnya menjadi fokus guna mendukung pengembangan dan pembangunan ekonomi kampung di provinsi Papua barat.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari efektif dari tanggal 17-19 oktober 2022 yang diikuti peserta sebagai berikut:
1. Peserta pusat sebanyak 4 orang
2. Peserta NPMU sebanyak 2 orang
3. peserta NMC sebanyak 1 orang
4. Peserta PMC sebanyak 6 orang
5. Peserta DPIU sebanyak 7 orang
6. Peserta provinsi ( PPIU)sebanyak 6 orang
7. Peserta fasilitator kabupaten sebanyak 21 orang.

Kegiatan ini melibatkan narasumber dari:
Direktur jenderal pengembangan ekonomi dan investasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, Direktur pengembangan produk unggulan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dan Kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan kampung provinsi Papua barat
.

Sementara metode pelaksanaan rakor melalui metode deduksi yaitu proses pembelajaran dari pengalaman atau kegiatan yang sudah dikerjakan untuk dipahami dan diambil kesimpulan untuk dilaksanakan atau perbaikan suatu kegiatan titik dengan tema kegiatan yang terdiri dari dua bagian penting yaitu:

Pemahaman program TK dan kemajuannya materi ini akan didapat dari penguatan program tekad pusat ( NPIU) dengan narasumber dari PPIU dan NMCB

Pemahaman tentang kerjasama program TK dengan Supra desa yang dibawakan dengan teknik diskusi panel yaitu memberikan kesempatan DPIU Kaimana, Fakfak, raja Ampat, Manokwari Selatan dan program P3MD untuk menyampaikan kegiatan yang sudah dilakukan dalam mendukung program tekad.

Sementara itu Kepala DPMK Papua Barat , Lince Idorway dalam sambutannya yang dibacakan oleh sekertaris DPMK Dra. Diah Dian S.Come menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan international fund for agricultural development (ifad) yang telah memilih provinsi papua barat untuk melanjutkan program transformasi ekonomi kampung terpadu.

Menurutnya, sudah hampir 2 tahun (15 bulan efektif) program ini di implementasikan di provinsi papua barat khususnya di 7 kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari selatan, pegunungan Arfak, Kaimana, Fakfak, Maybrat, dan Raja Ampat.

Pihaknya memahami program TEKAD ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang khusus untuk penguatan ekonomi kampung, secara khusus program tekad ini sangat mendukung pembangunan perdesaan di papua barat terutama untuk menguatkan salah satu misi pembangunan pemerintah papua barat diantaranya:

Membangun ekonomi kampung yang mandiri dan berdaulat dan Memperkuat pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak berbasis masyarakat berketahanan sosial

Dian menambahkan, pihaknya optimis bahwa TEKAD akan dapat menyelesaikan isu strategis papua barat yaitu penguatan ketahanan pangan berbasis sumber daya dan komoditas lokal dan penguatan pemberdayaan, serta keterlibatan dan perlindungan terhadap perempuan dan kelompok yang tidak terjangkau pembangunan (marginal)“.

“Terima kasih kepada pemerintah pusat terutama kepada kementrian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, mendorong penguatan masyarakat papua barat secara nyata” ujarnya.

Sebagai pimpinan penanggung jawab program tekad di provinsi papua barat pihaknya mengakui adanya kemajuan yang cukup dibanggakan yaitu program tekad ini sudah menjadi milik masyarakat, program ini sudah dinanti nantikan kehadiran nyatanya di kampung melalui rencana demplotnya, program ini sudah membantu mengarahkan pengunaan dana desa untuk ketahanan pangan, program ini sudah dibantu oleh opd dengan bantuan-bantuan kegiatan seperti bibit, alat transportasi dan lainnya.

“Walau program ini baru berjalan 15 bulan efektif sudah terlihat dampak positifnya untuk itu saya berterima kasih kepada kepala dinas pemberdayaan mayarakat dan kampung di tujuh kabupaten intervensi tekad” ujar Dian yang juga adalah ketua program TEKAD Papua Barat.

Program tekad mempunyai harapan bahwa pemerintahan kampung nya memiliki tata kelola yang baik dan tata kelola yang baik itu menguatakan ekonomi kampung, sehingga masyarakat kampung diuntungkan secara nyata.

“Kunci dari program ini adalah tatakelola pemerintahan kampung yang baik. artinya proses perencanaan kampung yang memihak kepada pembangunan ekonomi lokal. pembanguan ekonomi ini harus di sinergikan dengan lain (kawasan kampung kampung/kampung klaster)” terang Dian.

Sebagai informasi TEKAD telah menyusun rencana aksinya dengan 2 komponen capaian di provinsi papua barat yaitu pertama komponen Pemerintahan kampung dan pemberdayaan ekonomi, komponen 2 kerjasama/kemitraan dan kedua komponen tekad ini harus menjadi pedoman dalam mengembangkan ekonomi desa berkelanjutan.

” Jika hal di atas di fokuskan pada pengembangan komoditas unggulan komesial maka secara simultan penguatan ekonomi kampung menjadi nyata”harapnya.

Lanjut Dian , memberikan arahan pengembangan komoditas unggulan komersial yang dapat menjadi fokus pengembangan ekonomi kampung kedepan seperti:

1. kabupaten fakfak harus mampu menguatakan produksi unggulannya yaitu pala, teripang dan rumput lautnya,

2. kabupaten pegunungan arfak harus markisa, κορι dan mengenalkan produk dataran tingginya. mampu sayuran

3. kabupaten manokwari dengan hasil pisangnya dan kakaonya,

4. kabupaten manokwari selatan dengan kakao dan pisang,

5. kabupaten maybrat dengan vanili, dan kacang tanah, 6. kabupaten kaimana dengan taripang, kopra dan hasil perikanannya, dan

7. kabupaten rajaampat dengan hasil perikanannya dan unggulan wisatanya terutama agrowisata dan wisata kelautannya

Jika komoditas tersebut diatas dikembangkan pada kawasan kampung atau klaster kampung maka produksinya akan masive dan tentunya mempunyai kwalitas serta kuota pasar akan terpenuhi secara berkelanjtan.

“Olehnya itu melalui rapat koordinasi ini dapat didiskusikan bagaimana mencapai hal tersebut diatas bagaimana kerjasama yang sapat dilakukan dan rencana kerja apa yang dapat disepakati dan dampingan yang bagaimana yang dapat disepakati, sehingga dampingan kegiatan program tekad ini lebih terfokus bersinergi dengan program lain serta masuk dalam perencanaan reguler kampung, kabupaten dan provinsi” Tandas Dian. (Red/VR)

Pos terkait