WASIOR, Kabartimur.com – Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menetapkan visi jangka panjang daerah 2025-2045 yaitu Wondama Wiatemo Wewesano yakni Wondama yang sejahtera, aman, indah, maju dan berkelanjutan pada 2045.
Visi jangka panjang itu dimuat dalam rancangan peraturan daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Teluk Wondama 2025-2045 yang telah disetujui menjadi peraturan daerah (perda) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama, Rabu (20/8).
Persetujuan bersama terhadap RPJPD 2025-2045 dilakukan dalam rapat paripurna DPRK Teluk Wondama yang dipimpin Ketua DPRK Aplena Dimara di gedung DPRK Teluk Wondama di Rasiei.
Dalam pidatonya, Bupati Elysa Auri menyatakan, visi jangka panjang itu lahir dari evaluasi pembangunan periode sebelumnya yang menunjukkan adanya tantangan besar terkait kemiskinan, kualitas SDM yang masih rendah dan ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Tetapi juga visi tersebut lahir dari potensi besar Wondama di bidang kelautan dan perikanan, pariwisata serta sumber daya alam dan budaya yang kaya.
Karena itu visi jangka panjang itu tidak hanya berakar pada data empirik tetapi juga berlandaskan nilai-nilai filosofis yang meneguhkan jati diri Wondama sebagai Tanah Peradaban Orang Papua.
“Secara filosofis visi ini menegaskan bahwa pembangunan di Wondama harus berlandaskan keadaban, keindahan alam dan keberlanjutan ekologi agar generasi mendatang tetap dapat menikmati warisan bumi Wondama yang utuh dan lestari, “jelas Auri.
DPRK Teluk Wondama berpandangan visi Wondama Wiatemo Wewesano telah menggambarkan semua hal yang menjadi harapan dan cita-cita pemerintah dan masyarakat Teluk Wondama.
Karena itu dalam pendapat akhir gabungan fraksi, mereka menekankan, hal yang terpenting adalah memastikan agar setiap kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah dalam 20 tahun ke depan benar-benar selaras dan sejalan dengan visi Wondama Wiatemo Wewesano.
“Perlu ada komitmen bersama dari setiap pemangku kepentingan di daerah ini untuk senantiasa menjadikan visi Wondama Wiatemo Wewesano sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan maupun dalam pembuatan keputusan-keputusan strategis lainnya,” kata anggota DPRK Robert Gayus Baibaba membacakan pendapat akhir gabungan fraksi. (Nday)
