Manokwari,kabartimur.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Peternakan menyalurkan bantuan ternak kepada kelompok tani di Manokwari.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat melalui Kabid produksi ternak Dr. Atus Sayori, S.Pt, MP menyebut bahwa sebanyak 50 ekor ternak babi disalurkan di kabupaten Manokwari tersebar di beberapa distrik.
Pihaknya berharap agar kelompok tani yang menerima bantuan ternak babi tersebut bisa dipelihara dengan baik yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan maupun ekonomi masyarakat.
Selain itu kata Sayori bantuan ternak babi tersebut bisa di manfaatkan dengan baik yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi secara khusus untuk menurunkan angka sunting dan kemiskinan ekstrem yang saat ini digenjot oleh Pemerintah provinsi Papua Barat
“Kami dinas terkait melaksanakan instruksi PJ. Gubernur Paulus Waterpau artinya kami sebagai bawahan melaksanakan program yang bisa menjadi solusi atau menjawab apa yang di instruksikan pimpinan” kata Sayori.
” Diharapkan Ternak babi itu jangan dijual namun harus dipelihara dengan baik agar nantinya bisa berkembangbiak dan memberi penghasilan bagi petani itu sendiri” Sambungnya.
Sayori membeberkan bahwa bantuan ternak babi dan pakan ternak tahun ini bersumber dari APBN tahun 2023 dengan total ternak yang disalurkan sebanyak 300 ekor dengan rincian kabupaten Manokwari sebanyak 50 ekor, kabupaten Fak-fak 100 ekor, Raja Ampat 50 ekor, kota Sorong 50 dan Sorong Selatan 50 ekor.
Pada kesempatan yang sama, kepala bidang Peternakan hewan kabupaten Manokwari, Nikson Karubaba menyampaikan apresiasi dan ucapan terimah kasih kepada dinas Peternakan provisni papua Barat yang telah menyerahkan bantuan ternak babi kepada beberapa kelompok tani secara khusus di kabupaten Manokwari.
Nikson menjelaskan bahwa bantuan ternak babi tersebut disalurkan kepada 6 kelompok tani sebanyak 50 ekor yang tersebar dibeberapa distrik di kabupaten Manokwari.
Nikson juga mengungkapkan bahwa populasi ternak babi di kabupaten Manokwari tahun ini yang terdata adalah sebanyak 37.000.000 akibat penyakit ASF dan mengakibatkan penurunan populasi ternak babi.
Sehubungan dengan itu, saat ini kabupaten Manokwari masih menutup pintu masuk dan pintu keluar dan memilih untuk pengadaan lokal dalam menyebarkan ternak babi guna meningkatkan populasi dan ketersediaan babi dalam meningkatkan dan menjawab kebutuhan di Manokwari.
Nikson menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya mengindetinfikasi penyerahan ternak babi dan juga pembinaan kepada kelompok penerima bantuan dan juga monitoring untuk mengetahui perkembangan dan selalu siap jika babi mengalami gangguan kesehatan.(Red/*)