Dinas Pendidikan dan Kubudayaan Manokwari Gelar Sosialisasi USBN

MANOKWARI-Menjelang pelaksanaan ujian tingkat Sekolah Dasar (SD) Tahun Anggran 2018/2019, dalam waktu dekat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari menggelar  sosialisasi Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN).

Sosilaisasi yang dilaksanakan di Aula Kantor dinas P & K , Selasa (18/2) ini dihadiri seluruh Kepala Sekolah negeri maupun swasta se-Manokwari.  

Kepala dinas P & K, Barnabas Dowansiba mengatakan pertemuan tersebut merupakan  upaya untuk memaksimlkan  pelaksnaan ujian yang akan dilaksankan nantinya.

Disebutkan Barnabas, jadwal pelaksanaan US dan USBN tingkat SD Tahun 2019 kabupaten Manokwari dijadwalkan pada Tanggal 15,16,18 April 2019.
Memasuki hari tenang Tanggal 19,20,21,22 April 2019, dan pelaksanaan USBN Tanggal 23,24,25 April 2019.

Sementara koreksi nilai akan dilakukan pada Minggu ke-4 April 2019, dan penyerahan nilai  pada Minggu kedua bulan Mei 2019. Bersamaan dengan itu, nilai ujian diterima  26 April s/d 4 Mei dan pengumuman kelulusan 12 Juni 2019.

Baca Juga :   80 Persen untuk Orang Papua, BKD Wondama Pastikan Pelamar CPNS dari Luar Wondama Ditolak

Kepala Bidang SD, Zem Ayok mengatakan bahwa data peserta yang akan mengikuti ujian nanntinya masih dalam tahap proses penginputan pada sistem aplikasi dan akan dirampungkan dalam waktu dekat ketika aplikasi keluar. Saat ini aplikasi penginputan data dapodik siswa ditutup untuk sementara waktu karena kementrian  menyesuaikan dengan versi baru 2019 C

Dirinya berharap guru dan kepala sekolah memastikan siswa-siswinya yang akan mengikuti ujian nasional dan memberikan pemahaman kepada siswa untuk menjaga kesehatan hingga usai pelaksanaan ujian. Jaangan sampai ada siswa yang tidak ikut ujian karena suatu masalah.

“Kepala Sekolah jangan melakukan tindakan yang melanggar aturan, kami selama ini menemukan  pihak sekolah mengikutkan siswa yang belum wakunya ikut ujian, yang akhirnya dinyatakan lulus namun tidak memiliki Nomor Induk Nasional, karena tidak terdaftar di pusat yang pada akhirnya siswa tersebut menjadi korban,” pungkas Zem Ayok.

Pos terkait