bp Tegaskan komitmen untuk Indonesia kepada Wakil Presiden

BABO, kabartimur.com – Kathy Wu, regional president Asia Pacific, gas & low carbon energy untuk bp – operator dari Tangguh LNG, bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin hari ini di Babo, provinsi Papua Barat.

Wakil Presiden melakukan transit di bandara baru Babo Jumat, 14 Juli 2023, sebagai bagian dari rangkaian kunjungan tujuh hari ke provinsi Papua Tengah, Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kunjungan Wakil Presiden ke tanah Papua sejalan dengan posisi beliau sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).

Bacaan Lainnya

Kathy memberikan paparan singkat kepada Wapres mengenai bisnis bp di Indonesia, sebagai salah satu investor asing terbesar di Indonesia, di mana bp telah berada selama lebih dari 55 tahun dan berinvestasi tidak kurang dari US$ 15 milyar, termasuk investasi di Tangguh LNG. Tangguh LNG merupakan lapangan berproduksi gas terbesar di Indonesia. Produksi gas dari Tangguh memenuhi 20% dari produksi gas nasional.

Baca Juga :   Gubernur Paulus Waterpauw Bersama Ketua TP PKK Papua Barat dampingi Wapres Berolahraga di Arfai Kantor Gubernur

Saat ini, Kathy menambahkan, Tangguh sedang dalam tahap penyelesaian kilang LNG ketiga. Penyelesaian kilang ketiga akan meningkatkan kontribusi produksi gas Tangguh terhadap produksi gas nasional dari 20% menjadi 35%. Sampai saat ini, Tangguh telah menghasilkan lebih dari US$ 10,1 milyar dalam penerimaan negara, diantaranya dalam bentuk pendapatan dana bagi hasil migas dan juga pajak.

Tangguh bertekad untuk terus berkembang di Indonesia. ”Kami akan terus berinvestasi. Setelah penyelesaian proyek Tangguh Train 3 dalam waktu dekat, kami akan membangun Tangguh UCC yang termasuk di dalamnya proyek CCUS (carbon capture, utilisation and storage) berskala besar pertama di Indonesia dan mendukung langkah Pemerintah dalam hal transisi energi,” tegas Kathy.

Kedua proyek tersebut, Tangguh Train 3 dan Tangguh UCC, telah dinyatakan Pemerintah sebagai proyek strategis nasional (PSN).Kathy, yang ditemani oleh bp Asia Pacific procurement senior manager James Tehubijuluw yang juga bertindak sebagai Acting VP Indonesia, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan

Baca Juga :   Usai dari Fakfak, Gubernur Paulus Waterpauw Dampingi Wapres Bertolak ke Distrik Babo Kabupaten Teluk Bintuni

Pemerintah dan berharap bahwa kolaborasi keberlanjutan dengan pemerintah setempat akan membawa manfaat yang lebih besar terhadap masyarakat Papua Barat.

Wakil Presiden Ma’ruf dalam dialognya bersama bp menyatakan rasa terima kasihnya atas investasi bp di Indonesia selama ini dan kontribusinya terhadap ekonomi di tingkat pusat dan daerah, dan berharap bp meningkatkan investasinya di wilayah lain di Indonesia.

Program sosialTangguh menegaskan komitmen keberlanjutannya terhadap masyarakat lokal melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat Papua, seperti model inkubasi bisnis SUBITU, pemberdayaan koperasi lokal, pengembangan perusahaan lokal menjadi bagian dari rantai suplaiTangguh, pelatihan-pelatihan termasuk Program Pemagangan Teknisi Tangguh.

Sampai dengan tahun 2022, Tangguh telah menginvestasikan sekitar US$ 40 juta (atau setara dengan sekitar Rp 600 milyar) untuk program-program sosial dalam berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan berbagai program pemberdayaan masyarakat lokal.

Baca Juga :   Kunjungi Teluk Bintuni, Wapres Resmikan Sejumlah Fasilitas Umum Hingga Groundbreaking Kawasan Industri

Beberapa contoh keberhasilan program tersebut:
Beasiswa kepada lebih dari 1.350 pelajar Papua di tingkat SMA dan universitas.

Menjalankan pendidikan 3 tahun bagi putra-putri Papua melalui Program Pemagangan Teknisi Tangguh. Saat ini, lebih dari 100 lulusan program ini telah bekerja sebagai operator di Tangguh.

Saat ini, 72% dari pekerja Tangguh LNG berasal dari tanah Papua. Hal ini sejalan dengan komitmen AMDAL kami bahwa proporsi pekerja asal Papua akan mencapai 85% dari total pekerja di Tangguh pada tahun 2029.

Inkubasi bisnis SUBITU. Bisnis binaan bp, melalui berbagai pelatihan, yang dijalankan oleh anak-anak Papua yang awalnya bergerak di bidang tekstil dan pemeliharaan AC di Bintuni sekarang telah berkembang ke bisnis lain seperti ritel, penatu, konsultasi bisnis, dan transportasi serta mempunyai cabang di Manokwari dan Sorong.

Sebanyak 44 perusahaan asal Papua merupakan bagian dari rantai pasok Tangguh LNG, dengan nilai kontrak kumulatif sejak 2006 mencapai US$ 299 juta. (*)

Pos terkait