Bahas “Nomadic Pariwisata” Bupati Selayar Penuhi undangan PT. Daiyo Tehnik Indonesia

Selayar– Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali, memenuhi undangan PT. Daiyo Tehnik Indonesia dalam pertemuan di Singapore, Club House Springhill, Blok D7, Jalan Benyamin Suaeb, Kota Tua, Pademangan Kemayoran, Jakarta
Utara, Rabu (27/2/2019).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Kepala Dinas Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Selayar, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja
(PMPTSP), dan Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate.

Pertemuan ini bertujuan untuk mengomunikasikan dan mempresentasikan Green Environment konsep dari PT. Daiyo Tehnik Indonesia berkenaan dengan pengembangan kepariwisataan di wilayah Kepulauan Selayar agar dapat menjadi wilayah unggulan dari program kepariwisataan “Nomadic Tourism”. Konsep ini memadukan pariwisata dan lingkungan.

Sementara pihak PT. Daiyo Tehnik Indonesia dalam presentasinya memperkenalkan konsep pariwisata dalam kaitannya mendukung ekosistem lingkungan dengan satu paket konsep pariwisata dengan tersedianya listrik, rumah bongkar pasang, destinasi wisata, dan penyulingan air (aquator) yang kapasitasnya dapat memenuhi satu desa.

Selain itu, dikonsepkan juga kendaraan freezer untuk ikan yang bisa dipakai di daratan kepulauan.

Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali, menyampaikan tanggapannya.

“Konsep ini sangat menarik dan alangkah bagusnya pihak manajemen PT. Daiyo Tehnik Indonesia melakukan survei langsung kondisi lapangan dan potensi di Kepulauan Selayar yang benar-benar bisa dikembangkan sesuai konsep yang dirancang. Kita terbuka untuk itu karena jika rencana investasi ini terealisasi, manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar dan itu pasti sangat signifikan,” ujar Basli.

Sementara di waktu yang sama, Kepala Dinas Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Abdurrahman, S.E., M.Si., memberikan tanggapannya.

“Pada prinsipnya kita mengapresiasi dengan konsep ini yang sangat berkaitan erat dengan konsep yang dikemukakan oleh Menteri Pariwisata yaitu Nomadic Tourism yang sifatnya temporer dengan infrastruktur fasilitas pendukungnya yang dibangun dengan sistem Knock Down (pasang bongkar),” jelas Abdurrahman. (D/IV)

Editor : As

Pos terkait