Ayah Agung Desak Propam dan Paminal Polda Sulsel Usut Dugaan Penganiyaan Anaknya oleh Anggota Polri Hingga Tewas

bekas luka dikaki agung

Ayah Agung mendesak Propam dan Paminal Polda Sulsel untuk serius mengusut kematian anaknya Agung yang diduga tewas
akibat tindak kekerasan yang dilakukan oknum polisi saat
melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap Agung di
Minasa Upa beberapa waktu lalu.
Menurut Basri, pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke
Propam dan Paminal.”Saya cuma ingin memastikan kasus ini
berjalan sesuai prosedur, dan siapapun yang terlibat dan
penganiayaan itu harus bertanggungjawab secara hukum dan
institusi. Ini masalah nyawa manusia, apalagi anak saya
diduga mati akibat dianiaya oleh oknum polisi,”katanya.
Sementara itu pihak LBH Makassar juga sudah resmi mendampingi
kasus Agung dan keluarganya untuk melakukan pengusutan,
selain itu beberapa LSM dari Makassar dan Jakarta juga
memastikan diri untuk terlibat dan membentuk tim untuk
menelusuri kasus kematian Agung yang diduga akibat korban
kekerasan aparat.
Dari kasus ini sudah mencuat beberapa nama oknum yang diduga
terlibat langsung dalam penggerebekan dan penganiayaan
terhadap Agung hingga korban tewas. ”Kami juga sudah
mengirim kronologis dan fakta dan bukti kekerasan terhadap
Agung ke Kompolnas, kami harap lembaga ini juga bisa
turuntangan melakukan investigasi dan membersihkan lembaga
kepolisian dari oknum yang selalu mengedepankan tindak
kekerasan dalam menjalankan tugas,” kunci Mawar, ibu kandung
Agung.
Memanggapi banyaknya tudingan terkait sepak terjang Agung,
menurut Mawar, dia tidak mempermasalhakan kasus hukum yang
menjerat anaknya, dia hanya menuntut penyebab kematian Agung
harus dibuat terang benderang, karena dia sendiri menyaksikan
luka luka ditubuh anaknya saat berada di rumah sakit
Bhayangkara.
Selain itu, Mawar juga mengakui saat proses penguburan
jenazah di Jeneponto, ada oknum polisi yang mengaku penyidik
dari Polsek Ujungpandang membawa uang Rp5 Juta dengan alasan
uang duka namun dengan tegas ditolak oleh keluarga korban.
Bahkan Paman Agung mengaku sangat tersinggung dengan
kedatangan oknum polisi tersebut yang nota bene masih ada
hubungan keluarga dengan keluarga Agung di Jeneponto. ”Masak
kami masih berduka, sudah ada yang datang menawarkan
perdamaian,ini sangat melecehkan,”tutup Basri.